Wali Kota sendiri tidak ingin orang luar ikut campur karena ini bukan bicara tentang ibu kota provinsi. Melainkan bicara tentang pemekaran Kota Tidore Kepulauan.
“Jadi kalau ada orang di luar Tidore yang tidak puas dengan komentar saya, silahkan datang dan berdiskusi. Saya selalu membuka pintu bagi siapa saja,” akunya.
Wali Kota mengaku, pihaknya bakal mengundang tim ahli untuk mengkaji masalah perubahan nama tersebut untuk diajukan ke pemerintah pusat.
“Kami tidak mau berkoar tanpa konsep dan data. Kami ingin bekerja dengan konsep dan data,” tukasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan, H. Ade Kama menegaskan, dirinya tidak lagi berbicara DOB Sofifi. Karena dirinya menginginkan harus dibahas sesuai proses dan tahapan yang formal.
“Soal DOB, saya no comment. Kenapa? Karena saya hanya menunggu proses formalnya. Sampai sekarang, DPRD Kota Tidore belum pernah menerima usulan secara resmi,” jelasnya. (rud/fm)