Pasar ikan Bastiong disebutkan belum memiliki pengolahan limbah ikan sehingga kotoran ikan seperti sisik, kepala dan tulangnya dibuang ke laut. Jumlah limbah bekas ikan yang dibuang bobotnya berkisar sampai 100 kilogram setiap hari.
Ternate, Pijarpena.id
Anjas (30 tahun), salah satu pedagang ikan di pasar setempat mengaku, jika sedang musim ikan, biasanya limbah bekas ikan yang dibuang mencapai ratusan kilo.
“Kalau musim cakalang, sampah ikan banyak dibuang ke pantai paling tinggi 50-100 kilo per hari,” ujar Anjas pada wartawan, Sabtu (09/08/2025).
Anjas mengatakan, insang ikan dan semua kotoran yang dibuang ke pantai tidak mendapat teguran oleh pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate. Larangan hanya terkecuali dibuang berbarengan dengan sampah plastik.
“Tidak bisa marah. Kalau mereka marah torang (kami) kadara (datangi) di kantor. Dan ketika buang, sampah plastik kami pisahkan,” ungkapnya.
Ia juga mengaku, tahun 2014, 11 tahun lalu, PPN pernah menyediakan mesin pengolahan limbah ikan. Namun pada masa percobaan mesinnya rusak sampai sekarang.
“Alat itu dorang (mereka) coba satu hari tapi tra bisa. Gagal jadi pedagang terpaksa buang ke laut karena tarada (tidak) tempat pengelolaan,” pungkasnya.Hingga berita dirilis, belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari PPN Ternate. (rud/fm)