Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor DPRD Kota Ternate kembali diwarnai kericuhan. Sejumlah mahasiswa dan masyarakat diamankan pihak keamanan pasca kericuhan itu.
Ternate, Pijarpena.id
Aksi unjuk rasa yang dilakukan elemen mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Ternate berujung ditahannya sejumlah orang pasca kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan. Sejumlah orang juga disebutkan mengalami luka akibat kericuhan.
Amatan Pijarpena.id, kericuhan antara massa aksi dan pihak kepolisian mulai terjadi pada pukul 17.20 WIT. Saling lempar antara kedua pihak pun tidak terbendung.
Pihak keamanan akhirnya memaksa mundur dan membubarkan massa aksi menggunakan tembakan gas air mata dan meriam air.
Berdasarkan data dari yang dihimpun di lapangan, 14 orang diamankan aparat. Sementara enam orang disebutkan mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Menurut salah satu petugas medis, kondisi enam orang tersebut cukup memprihatinkan. Empat orang harus dibawa ke rumah sakit. Sementara dua lainnya hanya menjalani rawat jalan di rumah.
“Dua orang mengalami luka dia bagian kepala. Satu orang mengalami sesak napas dan satunya lagi mengalami patah tulang di kaki kiri,” ujarnya petugas yang tak ingin namanya disebutkan itu.
Sementara itu, salah satu korban, M Horsan saat ditemui wartawan mengaku, sudah mengamankan diri saat kericuhan. Namun oleh seniornya, diinstruksi untuk tetap bertahan di tempat yang berdekatan dengan pihak keamanan.
“Kami sempat bertahan. Tapi tiba-tiba dorang (mereka) datang dan pukul saya. Yang pukul itu dari pihak keamanan,” akunya.
Diketahui, para massa aksi yang ditahan telah diamankan ke Polres Ternate untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara yang mengalami luka-luka di bawah ke rumah sakit untuk penanganan medis.
Sekitar pukul 18.02 WIT, aparat keamanan berhasil membubarkan massa aksi dan kondisi mulai normal seperti semula. (rud/fm)
