Kondisi jalanan di seputaran Kelurahan Kalumata yang menjadi lokasi aksi unjuk rasa, terlihat sudah kembali “kinclong”. Selain suasana yang kembali normal, tidak ada laporan yang menyebut adanya kerusakan fasilitas warga di lokasi aksi tersebut.
Ternate, Pijarpena.id
Kondisi di sekitar lokasi berlangsungnya aksi unjuk rasa pada terpantau kembali normal. Jalanan di sepanjang depan DPRD Kota Ternate terpantau sudah kembali bersih alias kinclong.
Sebagaimana diketahui, pada saat unjuk rasa, Senin (01/09/2025), terjadi saling baku lempar antara massa aksi dengan petugas keamanan yang menyebabkan banyaknya material yang berhamburan di jalanan seperti batu, kayu dan lainnya.
Namun pada Selasa (02/09/2025), atau sehari setelah aksi tersebut, kondisi jalanan sudah terlihat bersih walaupun masih ada sedikit bekas serpihan batu namun tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat yang berkendara.
Sebelumnya, pasca aksi tersebut, sejumlah warga dari komunitas kebersihan yang terdiri dari sudah relawan Siaga, tim medis Unkhair dan Anak Muda Sadar Sampah Ternate bersama warga sekitar, langsung membersihkannya.
Tidak hanya jalanan yang sudah bersih, berdasarkan penelusuran Pijarpena.id, uniknya tidak ada satupun fasilitas masyarakat baik rumah maupun tempat usaha di sekitar area Gedung DPRD Kota Ternate, yang dilaporkan mengalami kerusakan.
Warga mengaku, baik rumah atau pun kios yang bertebaran di sekitar lokasi terjadinya bentrokan, tak ada yang mengalami kerusakan, usai “perang batu” antar massa aksi dan petugas.
Hanya saja, beberapa masyarakat yang mengaku ada barang mereka ada yang hilang namun tak merasa rugi.
Bahkan, salah satu pedagang warung berinisial EA menyebut, barangnya ada yang hilang seperti corong minyak.
Namun ia tak merasa rugi, malahan ia senang karena dagangannya laku pada saat demonstrasi berlangsung.
“Kalau dibandingkan, lebih banyak keuntungan daripada kerugian. Terutama air minum dan rokok termasuk odol juga habis semua,” akunya pada Pijarpena.id, Selasa (02/08/2025) siang.
Odol atau pasta gigi memang kerap dipakai atau dioleskan di sekitar mata untuk meredam rasa perih akibat terkena gas air mata.
Begitupun pengakuan Amat, salah satu warga setempat yang mengaku tidak ada rumah warga yang rusak akibat bentrokan tersebut.
“Aman. Meski baku lempar, tidak kena apalagi sampai merusak rumah warga,” ujarnya. (rud/fm)