Angka stunting pada balita usia 0-59 bulan di Kota Ternate menunjukkan peningkatan dalam kurun satu tahun terakhir. Berdasarkan data EPPGBM, jumlahnya meningkat dari 303 pada Agustus 2023 menjadi 412 anak per Juni 2024 atau bertambah sekitar 109 balita.
Ternate, Pijarpena.id
Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) mencatat, kenaikan ini turut mendongkrak prevalensi stunting dari 3,02 persen menjadi 4,1 persen di Kota Ternate.
Pulau Hiri tercatat sebagai wilayah dengan angka tertinggi, yakni 17,89 persen. Naik sebesar 1,81 dari 16,08 persen pada 2023 dengan jumlah 34 yang stunting dari keseluruhan 190 balita di wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlela Syarif mengatakan bahwa, akan mengadakan rapat bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Ternate untuk mengkroscek data tersebut.
“Karena stunting ini kan ada leader sektornya. Ada Dinkes, ada ketahanan pangan dan juga badan gizi,” ujar Nurlela kepada Pijarpena.id, Selasa (22/07/2025).
Lebih lanjut, politis partai NasDem dari Dapil Kota Ternate Tengah itu bilang, nantinya ingin memastikan leader sektor penanganannya.
“Apabila leader sektor berada pada dinas Kesehatan, maka kami akan meminta upaya apa yang akan dilakukan untuk penanganan atas peningkatan angka stunting tersebut khususnya di Pulau Hiri,” pungkasnya. (rud/fm)