Peserta didik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia termasuk di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, secara serentak telah memulai agenda belajar mengajarnya diawali masa orientasi. Setelahnya, siswa memasuki tahap pembelajaran akademik.
Ternate, Pijarpena.id
Sekretaris Sentra Wasana Bahagia sebagai penanggung jawab Sekolah Rakyat Menengah Pertama Kota Ternate, Fharid, mengatakan, kebijakan ini berlaku untuk seluruh Sekolah Rakyat yang ada di Indonesia.
“Saat ini sesuai edaran presiden masih dalam tahapan orientasi. Dalam orientasi akan dilakukan pengembangan minat dan bakat, didikan karakter, dan tes psikologi pada siswa,” ujarnya kepada Pijarpena.id Selasa (15/07/2025).
Fharid menyebutkan, kurikulum yang diterapkan selama proses belajar mengajar yaitu kurikulum dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan juga sekolah karakter.
Sistem pembelajaran yang digunakan di Sekolah Rakyat mengadopsi fitur Learning Management System dan mengintegrasikannya dengan modul pembelajaran digital.
“Seperti sekolah pada umumnya, aktivitas (belajar) dari jam 07.00 sampai 14.00. Kemudian dari jam 14.00 sampai malam dilanjutkan dengan sekolah karakter seperti bimbingan agama, dan ekstra kurikuler,” tuturnya.
Menurutnya, yang membedakan dengan sekolah lain adalah semua siswa akan difasilitasi kebutuhan belajarnya.
“Nanti akan difasilitasi kebutuhan seperti laptop atau tab yang bersumber dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” ungkapnya.
Ia juga berharap pada pihak terkait untuk kiranya lebih intens dalam berkolaborasi demi percepatan berjalannya aktivitas Sekolah Rakyat khususnya di Kota Ternate. (rud/fm)